Kamis, 10 November 2011

MPDP SKI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang unik dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Dalam pelajaran ini seorang siswa banyak dituntut untuk dapat menghafal nama-nama tokoh, tempat atau sebuah peristiwa yang terjadi dan juga bahkan sampai tanggal dan tahun kejadian peristiwa tersebut. Maka dlaam mengajarkan mata pelajaran ini dibutuhka sebuah metode dan juga desain yang khusus pula.
Dalam makalah ini akan sedikit dijelaskan mengenai metode dan desain pembelajaran SKI. Dan diambil dari pengertian metode yaitu suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan berbagai variasi penyampaian, penyajian dan macam-macam cara pengajaran lainya, seperti tanya jawab, diskusi, ceramah dan lain-lain.
Sedangkan  pengertian dari desain pembelajaran adalah suatu cara yang dibuat untuk suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik dan disertai dengan langkah-langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode dan desain pembelajaran haruslah dibuat oleh seorang pendidik sebelum menyampaikan materi yang akan diajarkan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil rumusan masalah diantaranya sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari Sejarah kebudayaan islam ?
2.      Apa pengertian dari metode dan desain pembelajaran ?
3.      Apa saja macam-macam metode pembelajaran?
4.      Bagaimana metode yang digunakan dalam menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam ?

C.     Tujuan
Berdasarkan dengan apa yang ada pada rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembahasan pada makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui  pengertian dari Sejarah kebudayaan islam ?
2.      Memahami  pengertian dari metode dan desain pembelajaran ?
3.      Mengetahui  macam-macam metode pembelajaran?
4.      Mengetahui metode yang digunakan dalam menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam ?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Kebudayaan Islam.
Sejarah dianggap salah satu mata pelajaran agama, yang dimaksud disini adalah sejarah tentang baginda rosululloh SAW, sahabat dan imam-imam. Karena nabi adalah suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Sejarah Nabi merupakan riwayat yang terpenting , karena beliau adalh terjemahan dari ajaran islam dan merupakan bukti perwujudan nyata dari  ahlaq yang ada dalam al-qur’an. Setiap tindakan dan perilaku beliau didasarkna atas apa yang ada dalam al-qur’an.
Sedangkan kebudayaan islam adalah hasil piker dan karya manusia yang didasarkan kepada pemahaman islam yang beragam. Artinya kebudayaan islam lahir dari pemahaman ajaran yang mengatur kehidupan masyarakat yang menganut agama islam sejak datangnya wahyu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebudayaan islam mencakup tidak hanya hasil pikiran dan karya umat islam saja, akan tetapi meliputi pula totalitas pikir dan karya orang – orang yang hidup dan bernaung dibawah panji-panji islam baik itu bangsa arab atau non arab.[1]
Dengan diajarkannya pelajaran sejarah kebudayaan islam ini disekolah-sekolah merupakan salah satu upaya agar peserta didik lebih mencintai dan menjadikan rosul sebagai panutan dalam bertindak, baik dalam lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat, bahkan nabi juga mencontohkan bagaiaman menjadi warga negara yang baik dan serta bagaimana menjai sosok pemimpin bagi umatnya.


B.     Pengertian Metode dan Desain Pembelajaran.
Metode  adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan berbagai variasi penyampaian, penyajian, dan macam-mcam cara pengajaran lain, seperti Tanyajawab, diskusi, ceramah, dan lain-lain. Sedangkan desain (perencanaan) menurut Cunhingham disebut dengan menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan dating dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-batas yang diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana seharusnya yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber yang mengacu pada masa yang akan dating.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dibuat sebuah kesimpulan tentang perencanaan yaitu suatu cara yang dubuat untuk suatu kegiatan agar kegiatan itu dapat berjalan dengan baik dan disertai dengan berbagai langkah-langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi , sehingga kegiatan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C.     Macam-macam Metode Pembelajaran
Metode yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran yaitu[2] :
1.      Metode ceramah.
Metode ceramah adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penjelasan lisan oleh guru kepada siswa. Tujuan dari metode ini adalah :
a.       Menyampiakan informasi atau materi pelajaran.
b.      Membangkitkan hasrat, minat dan motivasi siswa untuk belajar.
c.       Memperjelas materi pelajaran.
2.      Metode Tanya jawab
Metode tanyajawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya, baik secara lisan ataupun tertulis, melalui tanyajawab dapat memperjelas dan memperdalam pelajaran yang diajarkan oleh guru kepada murid.
Beberapa cara untuk mengajukan pertanyaan :
a.       Gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup.
b.      Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c.       Dengarkan baik-baik jawaban dari siswa.
d.      Jaga pertanyaan agar pendek dan sederhana.
e.       Waspadai kata-kata yang dapat menurunkan motivasi siswa.
3.      Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas dengan bertukar pendapat mengenai topic atau masalah tertentu. Untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang masalah tersebut atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama.
Tujuan dari metode ini adalah agae siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tersebut bersama-sama.
Manfaat menggunakan metode diskusi ini untuk :
a.       Menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis.
b.      Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir, kritis, analis dan logis.
c.       Memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa social.
d.      Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.
4.      Metode Karyawisata.
Metode Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran yang membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas. Dalam hubunganya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswi mempelajari suatu obyek ditempat-tempat yang berbeda, dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, beberapa jam, ataupun beberapa hari.
Tujuan dari metode karyawisata ini antara lain :
a.       Untuk melengkapi pengetahuan disekolah
b.      Untuk mengamati, menghayati mengenai obyek tersebut.
c.       Untuk menanamkan nilai moral pada siswa.
Manfaat yang diperoleh siswa dengan metode karyawisata yaitu :
a.       Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai obyek study dari karyawisata.
b.      Dapat memberikan motivasi pada siswa untuk mendalami materi pelajaran.

Menurut Abdurrahman An Nahlawi metode pendidikan agama islam meliputi [3]:
1.      Metode hiwar  ( percakapan ).
Hiwar atau dialog adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau melalui tanya jawab mengenai suatu topic yang mengarah kepada suatu tujuan.
2.      Metode kisah .
Dalam pendidikan agama islam kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat digantikan dengan bentuk penyampaian selain bahasa. Karena kisah qur’ani dan nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang mempunyai dampak psicologis dan edukatif yang sempurna.
3.      Metode Amtsal.
Dalam al-qur’an terdapat perumpamaan-perumpamaan yang mempunyai beberapa makna :
a.       Menyerupakan suatu sifat manusia dengan mahluk yang lain.
b.      Mengungkapan keadaan sesuatu dengan keadaan yang lain yang memiliki kesamaan.
c.       Menjelaskan kemustahilan adanya keserupaan antara dua perkara yang oleh kaum musrikin  dipandang serupa.
4.      Metode teladan.
Seorang pendidik haruslah dapat menjadi seorang teladan bagi peserta didik,  hal ini telah ditunjukkan oleh nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah agama islam , seperti yang tercantum dalam QS Al-ahzab 21 :
                             ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym ............ËÊÈ
Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu …..( QS AL-Ahzab 21).

5.      Metode pembiasaan
Metode ini sangat penting hal ini dikarenakan pembentukan ahlaq dan rohani serta pembinaan sosila seseorang tidaklah cukup hanya dengan pemberina materi, akan tetapi harus ada pembiasaan yang dilakukan secara terus-menerus.
6.      Metode Targhib dan Tarhid.
Metode ini dilakukan dengan membuat seseorang senang dan takut. Dengan metode ini dapat membuat seseorang terdorong untuk berbuat kebaikan..
Macam-macam metode yang biasa digunakan dalam mata pelajaran pendidikan islam menurut Muhamaad Quthb[4]. Antara lain :
1.      Metode teladan.
2.      Metode Nasehat.
3.      Metode hukuman.
4.      Metode cerita.
5.      Metode kebiasaan.
6.      Metode penyaluran kekuatan.
7.      Metode mengisi kekosongan.
8.      Metode hikmah suatu peristiwa.

D.    Metode mempelajari Sejarah
Seorang guru dalam mengajarkan mata pelajaran sejarah kebudayaan islam kepada peserta didik dapat mengikuti prosedur sebagai berikut[5] :
1.      Apersepsi.
Guru dapat memberikan apersepsi yang menarik perhatian siswa untuk mendengarkan cerita atau ceramah, misalnya dengan menggunakan metode tanya jawab.
2.      Penyajian.
Guru dalam menyajikan cerita tentang sejarah kebudayaan islam hendaknya menggunakan gaya bahasa cerita , yaitu guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Hendaknya guru menggunakan gaya bahasa yang menarik.
b.      Penyajian materi hendaknya secara periodisasi, yang sikap periodenya merupakan bagian yang tak terpisahkan dan diselingi dengan pertanyaan-pertanyaaan untuk memantapkan isi pokok dari masing-masing.
c.       Menuliskan judul materi pada papan tulis sebelum atau sesudah penyajian.
d.      Menuliskan nama-nama tokoh yang berperan dalam cerita yang diuraikan, agar nama-nama tersebut menjadi ingatan bagi siswa dan memudahkan mereka mengingatnya.
e.       Dalam penyajian guru harus memperhatikan usaha mengkongkretkan pengertian melalui mimic dan pantomimic agar tergugah perasaan siswa untuk mencintai dan meneladani tokoh pemeran dalam sejarah kebudayaan islam tersebut.
3.      Korelasi[6].
Korelasi yaitu menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah  kebudayaan islam dengan realisasi kehidupan sekarang dan topic-topik pendidikan agama yang lain, ataupun dengan bidang study lainya bila ada kesempatan.
Disamping itu guru juga harus mengaitkan sejarah kebudayaan islam dengan kehidupan modern, guna menggerakkan kecenderungan yang kuat pada diri siswa untuk memiliki  semangat kehidupan masyarakat muslim yang sejahtera.
4.      Kesimpulan
Guru menyuruh agar siswa-siswi mengulang cerita dan menanyakan kepada mereka peristiwa-peristiwa, periode demi periode, setelah itu mencatat dipapan tulis pokok-pokok kesimpulan dari setiap periode sebagai ikhtisar. Dalam hal ini termasuk rangkuman-rangkuman nilai-nilai luhur , moral dan ajaran-ajaran yang terkesan dengan disertakan sedikit penjelasan tentang keteladanan  serta saran-saran.
5.      Evaluasi.
Evaluasi , guru mengadakan diskusi dengan siswa mengenai semua materi yang baru diberikan. Untuk mengetahui sampai dimana siswa dapat menguasai pelajaran, atau dapat juga siswa disuruh menulis bagian-bagian pelajaran yang mengandung nilai moral, atau mendramatisasikan didepan kelas atau menyuruh siswa menuliskan tentang pendapat dan perasaan mereka terhadap tokoh sejarah kebudayaan islam dan sejauh mana mereka terpengaruh dengan kperibadian dan tingkah laku tokoh-tokoh tersebut.      Dapat juga guru menyuruh beberapa siswa mengulangi cerita tersebut dalam bentuk yang baik, yang dapat merangsang semangat kompetisi positif dikalangan siswa sendiri.
















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian metode dan desain pembelajaran
a.       Metode adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan berbagai variasi penyampaian, penyajian dan macam-macam cara pengajaran lain, seperti tanyajawab, diskusi, ceramah dan lain-lain.
b.      Desain adalah suatu cara yang dibuat untuk suatu kegiatan agar dapat berjalan dengan baik, dan disertai dengan berbagai langkah-langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Macam-macam metode pembelajaran.
a.       Metode ceramah yaitu suatu cara pengajian bahan pelajaran dengan melalui penjelasan lesan oleh guru kepada siswa.
b.      Metode tanyajawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya, baik secara lisan ataupun tertulis, melalui tanyajawab dapat memperjelas dan memperdalam pelajaran yang diajarkan oleh guru kepada murid.
c.       Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas dengan bertukar pendapat mengenai topic atau masalah tertentu.
d.      Metode Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran yang membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas.
Metode mempelajari kebudayaan islam :
a.       Apersepsi
b.      Penyajian
c.       Korelasi
d.      Kesimpulan
e.       Evaluasi


























DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Muhammad Abdul Qodir. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Rineka Cipta

An Nahlawi, Abdurrohaman.1989. Prinsip-prinsip  dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung : CV Diponegoro.

Quthb, Muhammad.1988. Sistem Pendidikan Islam, terjemah Drs Salman Harun. Bandung : Al-Ma’arif

www.google. ( Anwar Jasin : Ketrampilan Mengajar di SD. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta 1997 )





[1] Ahmad, Abdul Qodir.2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Rineka Cipta ,hmn 210
[2] www.google. ( Anwar Jasin : Ketrampilan Mengajar di SD. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta 1997 ). Diakses tanggal 23 September 2011 , jam 16.00 WIB

[3] An Nahlawi, Abdurrohman.1989. Prinsip-prinsip  dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung : CV Diponegoro, hmn 284
[4] Quthb, Muhammad.1988. Sistem Pendidikan Islam, terjemah Drs Salman Harun. Bandung : Al-Ma’arif , hmn 371
[5] Ahmad, Abdul Qodir. Op Cit, hmn 170
[6] Ibid. hmn 171