Jumat, 30 September 2011

MPDP Aqidah Ahlaq


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya seorang guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan dan juga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Metode dalam pembelajaran merupakan salah satu langkah yang dapat di tempuh oleh pendidik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, dengan metode yang tepat maka materi yang disampaikan akan lebih menarik minat peserta. Banyak metode dalam pembelajaran antara lain merode ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain-lain.
Sebuah metode dipilih tentu harus menyesuaikan materi apa yang akan dsampaikan, kaitanya dengan pengajaran materi aqidah ahlaq maka seorang guru dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode yang ada agar dalam penyampaian materi aqidah ahlaq ini tidak menimbulkan kejenuhan pada diri siswa.
B.     Rumusan Masalah
Selaras dengan apa yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang masalah, agar dalam pembahasanya lebih tajam, maka sirumuskanlah permasalahanya sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan materi aqidah ahlaq ?
2.      Apa pengertian dari metode dan desain pembelajaran ?
3.      Apa saja macam-macam metode dan desain pembelajaran ?
4.      Metode apa yang digunakan pada mata pelajaran aqidah ahlaq ?
C.     Tujuan.
Dengan  membahas masalah ini dimaksudkan agar :
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan materi aqidah ahlaq.
2.      Mengatahui  pengertian dari metode dan desain pembelajaran.
3.      Mengatahui  macam-macam metode dan desain pembelajaran.
4.      Mengetahui metode  yang digunakan pada mata pelajaran aqidah ahlaq.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aqidah Ahlaq.
Kebanyakan orang mengenal aqidah dan ahlaq adalah satu pelajaran yang sama, akan tetapi sebenarnya aqidah dan ahlaq ini adalah dua mata pelajaran yang berbeda, yaitu pelajaran aqidah dan pelajaran ahlaq.
Kata aqoid adalah jamak dari aqidah yang dapat berarti sebuah kepercayaan maksudnya ialah hal-hal yang diyakini oleh orang islam dalam artian mereka menetapkan atas kebenaranya seperti yang disebutkan dalam al-qur’an dan al-hadits Nabi Muhammad SAW[1]. Sebagian ulama fiqh mendefinisikan akidah adalah sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk diubah[2]
Tak dapat dipungkiri bahwa aqidah berkaitan erat dengan keimanan, seperti iman kepada Alloh, kepada malaikat, kepada kitab, kepada rosul, kepada hari akhri dan iman kepada qodlo dan qodar Alloh SWT.
Sedangkan ahlaq berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang artinya perangai, tingkah laku atau tabiat. Ahlaq adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukann perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran[3]. Dalam pengertian yang lain ahlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pikiran terlebih dahulu.[4]
Sedangkan tujuan dari pengaajaran aqidah adalah[5]
1.      Memperkenalkan kepada murid akan kepercayaan yang benar, yang menyelamatkan mereka dari siksaan Alloh SWT.
2.      Menanamkan iman kepada Alloh.
3.      Menciptakan generasi yang keimanan dan kepercayaannya sah dan benar, yang selalu ingat kepada Alloh SWT.

B.     Pengertian Metode dan Desain Pembelajaran
Metode  adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan berbagai variasi penyampaian, penyajian, dan macam-macam cara pengajaran lain, seperti Tanyajawab, diskusi, ceramah, dan lain-lain. Sedangkan desain (perencanaan) menurut Cunhingham disebut dengan menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan dating dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-batas yang diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana seharusnya yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber yang mengacu pada masa yang akan dating.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dibuat sebuah kesimpulan tentang perencanaan yaitu suatu cara yang dubuat untuk suatu kegiatan agar kegiatan itu dapat berjalan dengan baik dan disertai dengan berbagai langkah-langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi , sehingga kegiatan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.




C.     Macam-macam Metode dan Desain Pembelajaran
Metode yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran yaitu[6] :
1.      Metode ceramah.
Metode ceramah adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penjelasan lisan oleh guru kepada siswa. Tujuan dari metode ini adalah :
a.       Menyampiakan informasi atau materi pelajaran.
b.      Membangkitkan hasrat, minat dan motivasi siswa untuk belajar.
c.       Memperjelas materi pelajaran.
2.      Metode Tanya jawab
Metode tanyajawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya, baik secara lisan ataupun tertulis, melalui tanyajawab dapat memperjelas dan memperdalam pelajaran yang diajarkan oleh guru kepada murid.
Beberapa cara untuk mengajukan pertanyaan :
a.       Gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup.
b.      Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c.       Dengarkan baik-baik jawaban dari siswa.
d.      Jaga pertanyaan agar pendek dan sederhana.
e.       Waspadai kata-kata yang dapat menurunkan motivasi siswa.
3.      Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas dengan bertukar pendapat mengenai topic atau masalah tertentu. Untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang masalah tersebut atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama.
Tujuan dari metode ini adalah agae siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tersebut bersama-sama.
Manfaat menggunakan metode diskusi ini untuk :
a.       Menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis.
b.      Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir, kritis, analis dan logis.
c.       Memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa social.
d.      Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.
4.      Metode Karyawisata.
Metode Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran yang membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas. Dalam hubunganya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswi mempelajari suatu obyek ditempat-tempat yang berbeda, dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, beberapa jam, ataupun beberapa hari.
Tujuan dari metode karyawisata ini antara lain :
a.       Untuk melengkapi pengetahuan disekolah
b.      Untuk mengamati, menghayati mengenai obyek tersebut.
c.       Untuk menanamkan nilai moral pada siswa.
Manfaat yang diperoleh siswa dengan metode karyawisata yaitu :
a.       Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai obyek study dari karyawisata.
b.      Dapat memberikan motivasi pada siswa untuk mendalami materi pelajaran.
Menurut Abdurrahman An Nahlawi metode pendidikan agama islam meliputi [7]:
1.      Metode hiwar  ( percakapan ).
Hiwar atau dialog adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau melalui tanya jawab mengenai suatu topic yang mengarah kepada suatu tujuan.
2.      Metode kisah .
Dalam pendidikan agama islam kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat digantikan dengan bentuk penyampaian selain bahasa. Karena kisah qur’ani dan nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang mempunyai dampak psicologis dan edukatif yang sempurna.
3.      Metode Amtsal.
Dalam al-qur’an terdapat perumpamaan-perumpamaan yang mempunyai beberapa makna :
a.       Menyerupakan suatu sifat manusia dengan mahluk yang lain.
b.      Mengungkapan keadaan sesuatu dengan keadaan yang lain yang memiliki kesamaan.
c.       Menjelaskan kemustahilan adanya keserupaan antara dua perkara yang oleh kaum musrikin  dipandang serupa.
4.      Metode teladan.
Seorang pendidik haruslah dapat menjadi seorang teladan bagi peserta didik,  hal ini telah ditunjukkan oleh nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah agama islam , seperti yang tercantum dalam QS Al-ahzab 21 :
                             ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym ............ËÊÈ

Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu …..( QS AL-Ahzab 21).

5.      Metode pembiasaan
Metode ini sangat penting hal ini dikarenakan pembentukan ahlaq dan rohani serta pembinaan sosila seseorang tidaklah cukup hanya dengan pemberina materi, akan tetapi harus ada pembiasaan yang dilakukan secara terus-menerus.
6.      Metode Targhib dan Tarhid.
Metode ini dilakukan dengan membuat seseorang senang dan takut. Dengan metode ini dapat membuat seseorang terdorong untuk berbuat kebaikan..

Macam-macam metode yang biasa digunakan dalam mata pelajaran pendidikan islam menurut Muhamaad Quthb[8]. Antara lain :
1.      Metode teladan.
2.      Metode Nasehat.
3.      Metode hukuman.
4.      Metode cerita.
5.      Metode kebiasaan.
6.      Metode penyaluran kekuatan.
7.      Metode mengisi kekosongan.
8.      Metode hikmah suatu peristiwa.



D.    Metode dan Desain Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Aqidah Ahlaq.
Dalam mengajarkan pendidikan aqidah maupun ahlaq , seorang guru dapat mengikuti metode langkah-langkah sebagai berikut :
Metode yang dapat digunakan pada mata pelajaran aqidah[9] :
1.      Metode bercerita.
Metode ini dicantumkan sebagai alternative pada hamper semua pokok bahasan, karena selain aspek kognitif tujuan dari bidang studi ini adalah aspek afektif yang secara garis besar berupa tertanamanya aqidah dan pengamalanya dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki nilai-nilai ahlaq mulia. Sperti contoh kisah Luqman Al-Hakim dengan putranya.
2.      Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode mauidloh hasanah dengan lisan agar dapat menerima nasehat-nasehat pendidikan yang baik. Seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
3.      Metode tanya jawab.
Metode tanya jawab bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan berfikir dan dapat mengembangkan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak dan intelektualitas.
4.      Metode sosio drama.
Metode ini dapat digunakan pada pokok bahasan :
a.       Adat disekolah, mengunjungi orang sakit, ta’zizah dan juga ziaroh kubur.
b.      Kisah Siti Maisaroh, dan juga sahabat-sahabat nabi.
5.      Metode demonstrasi
Pada metode ini dapat digunakan dalam pokok bahasan :
a.       Sifat-sifat Alloh, sifat rosululloh.
b.      Praktek sholat, manasik haji.
c.       Ahlaq terpuji, ahlaq tercela.
6.      Metode bermain peran.
Dapat dipergunakan dalam poko bahasan :
a.       Berbakti kepdsa orang tua kita.
b.      Adab makan dan minum.
c.       Adab kepada guru, orang yang lebih tua dan sebagainya
Dalam mengajarkan mata pelajaran ahlak seorang guru dapat mengiktui metode sebagai berikut :
1.      Persiapan.[10].
Guru dapat mempersiapkan cerita dari kehidupan sehari-hari, yang dapat membawa pengaruh yang besar terhadap anak-anak. Guru menceritakan kepada anak bahwa dia sendiri mendengar dan juga melihat kejadian tersebut.
2.      Bahan pelajaran.
Guru mengambil satu atau beberapa cerita dari teks , kemidian menceritakan dengan cara yang menarik.
3.      Hubungan .
Materi yang diba.has dihubungkan dengan cerita – cerita yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Guru kemudian dapat bertanya kepada murid tentang contoh yang ada dalam kehidupan nyata
4.      Kesimpulan.
Guru menyimpulkan tujuan pelajaran ini dan menulisnya dengan baik dipapan tulis.
5.      Penutup .
Ini dilakukan agar dpaat mengetahui sejauh mana pemahaman murid terhadap materi yang telah diberikan.

BAB III
PENUTUP
 Dalam menyampaikan mata pelajaran aqidah dan ahlaq seorang guru dituntut bukan hanya menguasai materi yang akan disampaiakan akan tetapi juga guru harus mengusai beberapa macam metode pembelajaran yang ada. Hal ini dimaksudkan agar nantinya apa yang disampaikan oleh guru menjadi sesuatu  materi pelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari 
Metode  adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan berbagai variasi penyampaian, penyajian, dan macam-mcam cara pengajaran lain, seperti Tanyajawab, diskusi, ceramah, dan lain-lain.
Metode yang biasa digunakan dalam menyampaikan aqidah ahlaq antara lain :
1.      Metode teladan.
2.      Metode Nasehat.
3.      Metode hukuman.
4.      Metode cerita.
5.      Metode kebiasaan.
6.      Metode penyaluran kekuatan.
7.      Metode mengisi kekosongan.
8.      Metode hikmah suatu peristiwa.




DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad Abdul Qodir. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Rineka Cipta

Al-Ghazali. Ihya “ulumudin III. Masyahad Al_Husaini, Mesir

An Nahlawi, Abdurrohaman.1989. Prinsip-prinsip  dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung : CV Diponegoro.

Ibnu Maskawih. 1959. Tahdzibul Ahlaq Wataht hirul a’roq

Quthb, Muhammad.1988. Sistem Pendidikan Islam. terjemah Drs Salman Harun. Bandung : Al-Ma’arif

Thoha, Chabib Dkk.2004. Metodologi Pendidikan Agama. Semarang :Pustaka Pelajar

www.google. ( Anwar Jasin : Ketrampilan Mengajar di SD. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta 1997 )



[1] Thoha, Chabib Dkk.2004. Metodologi Pendidikan Agama. Semarang :Pustaka Pelajar :hmn 88
[2] Ahmad, Abdul Qodir.2008. Metodoligi Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Rhineka Cipta , hmn 116
[3] Ibnu Maskawih. 1959. Tahdzibul Ahlaq Wataht hirul a’roq. Hmn 31
[4] Al-Ghazali. Ihya “ulumudin III. Masyahad Al_Husaini, Mesir hmn 52
[5] Ahmad, Abdul Qodir. Op Cit hmn 116-117
[6] www.google. ( Anwar Jasin : Ketrampilan Mengajar di SD. PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta 1997 ). Diakses tanggal 23 September 2011 , jam 16.00 WIB

[7] An Nahlawi, Abdurrohaman.1989. Prinsip-prinsip  dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung : CV Diponegoro, hmn 284
[8] Quthb, Muhammad.1988. Sistem Pendidikan Islam, terjemah Drs Salman Harun. Bandung : Al-Ma’arif , hmn 371
[9] Thoha, Chabib Dkk.2004. Metodologi Pendidikan Agama. Semarang :Pustaka Pelajar Hmn 96
[10] Ahmad, Abdul Qodir. Op Cit hmn 205